PENGUKURAN KUALITAS JARINGAN OPERATOR TELEKOMUNIKASI UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN PENDUDUK DAN TATA MENARA TELEKOMUNIKASI

Authors

  • Ahmad Sa’di Universitas Amikom Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.24076/intechnojournal.2020v2i1.1539

Keywords:

Menara telekomunikasi, operator, jaringan, sinyal

Abstract

Banyaknya menara telekomunikasi di Kota Yogyakarta dapat menjadi tolak ukur tersedia jaringan telekomunikasi disebuah lokasi. Namun keberadaanya belum diketahui kualitas jaringan karena belum dilakukan pengukuran oleh regulator yaitu Dinas Kominfosandi Kota Yogyakarta. Dari ketidak tahuan tersebut, regulator ada kebimbangan akan memberikan izin atau tidak kepada operator. Padahal dari kajian sebelumnya menara telekomunikasi di Kota Yogyakarta telah banyak didirikan, bahkan beberapa pendirianya tidak berizin.

Kegiatan pengukuran kualitas jaringan telekomunikasi dan penilaian kerapatan keberadaan menara dan operator sangat perlu dilakukan. Hasilnya yaitu kekuatan signal jaringan dan coverage area sudah sangat baik dan coverage area menyeluruh di wilayah kota Yogyakarta. Tingkat kualitas bar signal 4 sampai dengan 5 dari nilai maksimal 5, tidak ada titik lokasi yang mengalami blank spot (tidak mendapatkan signal). Diukur di lokasi yang tidak padat penduduk dan tidak popular, signal masih baik dengan kualitas bar signal 4. Pengukuran kualitas jaringan menggunakan aplikasi Opensignal dan nPerf dengan mendatangi lokasi-lokasi yang telah ditetapkan lokasi pengujian. Adapun di tiap kecamatan telah didirikan menara telekomunikasi, total menara telekomunikasi di kota Yogyakarta dari data kajian sebelumnya tahun 2021 yaitu 335.



Downloads

Download data is not yet available.

References

H. HAMIRUDIN, “Penentuan Lokasi Base Transceive Station (BTS) Bersama Di Kota Semarang Dengan Model Set Covering Problem (SCP),” PhD Thesis, Fakultas Teknologi Industri UNISSULA, 2018.

W. Widyatmoko and A. Mauludiyanto, “Perencanaan Jumlah dan Lokasi Menara Base Transceiver Station (BTS) Baru Pada Telekomunikasi Seluler di Kabupaten Lumajang Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process-TOPSIS (AHP-TOPSIS),” J. Tek. ITS, vol. 4, no. 1, pp. A71–A76, 2015.

R. E. Amalin and K. D. M. E. Handayeni, “Kriteria Lokasi Pembangunan Tower BTS (Base Transceiver System) di Kota Kediri,” J. Tek. ITS, vol. 6, no. 1, pp. 67–70, Mar. 2017, doi: 10.12962/j23373539.v6i1.22198.

F. Hidayanti, “Buku Ajar-Fenomena Gelombang dan Optik.” Lembaga Penerbitan Universitas Nasional (LPU-UNAS), 2018.

F. Dayanti and T. Triyatno, “Analisis Jangkauan Sinyal Handphone Dan Optimasi Penempatan BTS (Base Transceiver Station) Di Kecamatan Mapat Tunggul Selatan Kabupaten Pasaman”.

A. Suheri, C. Kusmana, M. Y. J. Purwanto, and Y. Setiawan, “Model prediksi kebutuhan air bersih berdasarkan jumlah penduduk di kawasan perkotaan Sentul City,” J. Tek. Sipil Dan Lingkung., vol. 4, no. 3, pp. 207–218, 2019.

M. R. C. Rumengan, J. I. Kindangen, and E. D. Takumansang, “Analisis ketersediaan dan kebutuhan fasilitas sosial di Kota Kotamobagu,” SPASIAL, vol. 6, no. 2, pp. 375–387, 2019.

Downloads

Published

2020-07-31

Issue

Section

Articles