Daya Narasi Ruang Ide dalam Novel dan Ruang Gerak pada Film (Perbandingan Novel dan Film Dilan 1990)

Authors

  • Bagus Ajy Waskyto Sugiyanto Program Studi Ilmu Komunikasi FISIPOL, Universitas Widya Mataram, Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.24076/PIKMA.2018v1i1.382

Abstract

Narasi dalam setiap medium komunikasi memiliki karakteristik yang berbeda. Jika pada medium cetak menggunakan aspek verbal, pada medium film akan menggunakan aspek visual. Claude Bremond menjelaskan proses perpindahan novel ke dalam film memang dapat dilakukan, tetapi aspek narasi yang utuh hanyalah aspek cerita saja. Lalu, menjadi pertanyaan penting dalam artikel ini untuk melihat daya narasi manakah yang khas dari kedua medium tersebut. Pemilihan objek materiil pada novel dan film Dilan 1990 disebakan untuk mecari komparasi adegan yang seimbang. Mengingat filmnya sendiri adalah hasil konversi dari novel. Hasil pembahasan menunjukan daya narasi novel untuk menggiring pembacanya pada pemahaman ruang ide tokoh-tokohnya, sedangkan film memiliki daya narasi pada ruang gerak yang sifatnya simultan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anderson, Benedict. (2001). Immagined Communities: Komunitas-Komunitas Terbayang. Yogyakarta : INSIST-Pustaka Pelajar.

Baiq, Pidi. (2016). Dilan Dia Adalah Dilanku Tahun 1990. Bandung : Pastel Books.

Bluestone, Georfe. (1956). Novel into Film. Berkeley, Los Angeles, & London : University of California Press.

Chatman, Seymour. (1980). Strory and Discourse: narrative Structure in Fiction and Film. Ithaca & London : Cornell University Press.

Faruk. (2007) Belenggu Pasca-Kolonial Hegemoni & Resistensi dalam Sastra Indonesia. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Furnivall, J.S. (1939). Nederlands Indie: A Study of Plural Economy. Cambridge : The University press

McLuhan, Marshall. (1964). Undestanding Media: The Extension of Man. Toronto : McGraw Hill.

Irawanto, Budi. (2017). Film, Ideoologi, & Militer Hegemoni Militer dalam Sinema Indonesia. Yogyakarta : Warning Books & Jalan Baru.

Salmon, Claudine.(1984). Sastra Cina Peranakan dalam Bahasa Melayu, Terj. Dede Oetomo. Jakarta : Balai Pustaka.

Stok, Jane. (2007). How to do Media and Cultural Studies : Terjemahan Santi Indra Astuti. Yogyakarta : Bentang Budaya Pustaka.

Sumber Elektronik

Merdeka, Moyang Kasih Dewi dan Anwar Siswadi. (2018) “Pikat Penonton Film Indonesia, Novel Dilan Juga Laris Manis”. https://seleb.tempo.co/read/1062837/pikat-penonton-film-indonesia-novel-dilan-juga-laris-manis, diakses pada 20-10-2018.

Yulistara, Arina. (2018). ”Tembus 6,2 Juta Penonton, Dilan 1990 Film Terlaris di 2018” https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20180313164523-33-7117/tembus-62-juta-penonton-dilan-1990-film-terlaris-di-2018, akses 20-10-2018penonton-dilan-1990-film-terlaris-di-2018, diakses pada 20-10-2018.

Downloads

Published

2020-11-23

How to Cite

Sugiyanto, B. A. W. . (2020). Daya Narasi Ruang Ide dalam Novel dan Ruang Gerak pada Film (Perbandingan Novel dan Film Dilan 1990). Jurnal PIKMA : Publikasi Ilmu Komunikasi Media Dan Cinema, 1(1), 1-14. https://doi.org/10.24076/PIKMA.2018v1i1.382