Aksi Masyarakat Peduli Sanitasi Dalam Mewujudkan Kampung Hijau Di Cempaka Putih, Jakarta Pusat
Main Article Content
Abstract
DKI Jakarta setiap hari memproduksi 7000 ton sampah, hal itu merupakan masalah lingkungan yang perlu ditangani secara serius karena berdampak pada semua sektor. Kampung Hijau berseri menjadi salah satu kampung percontohan bagi masyarakat Jakarta Pusat sebagai kampung pengurangan sampah dari Pemprov DKI Jakarta karena kegiatan yang di lakukan warganya berusaha mengurangi jumlah sampah yang di setor ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). AMPUTASI (Aksi Masyarakat Peduli Sanitasi) melakukan gerakan bersama masyarakat Kampung Hijau Berseri untuk melakukan tindakan nyata mengurangi hasil produksi sampah Jakarta dengan cara memilah sampah organic dan non organic. Penelitian ini dilakukan di Kampung Hijau Berseri dengan menggunakan teknik wawancara dan observsi. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini menemukan gerakan AMPUTASI mengurangi jumlah sampah dengan cara membuat sampah lebih memiliki nilai ekonomis.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish articles in this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the Journal of Social Politics and Governance journal right of first publication with the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution License (CC BY-NC-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors can enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or edit it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
References
Aan, Ketua Lembaga Musyawarah Keluruahan, Wawancara, Jakarta, Maret 2020.
Adian, Ketua Pusat Pelatihan Pertanian, Pedesaan, Swadaya, Wawancara, Jakarta, Maret 2020.
Asteria, D., & Heruman, H. (2016). BANK SAMPAH SEBAGAI ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI TASIKMALAYA (Bank Sampah (Waste Banks) as an Alternative of Community-Based Waste Management Strategy in Tasikmalaya). Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 23(1), 136. https://doi.org/10.22146/jml.1 8783
Dinas Kesehatan. (2015). Menciptakan Lingkungan yang Bersih dan Sehat (pp. 1–7). Diakses dari: https://lamongankab.go.id/din kes/menciptakan-lingkungan- yang-sehat-dan-bersih/
Gubernur Provinsi DKI Jakarta. (2018). Instruksi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 14 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Pertanian Perkotaan.
Hadi, A. P. (2015). Konsep pemberdayaan, partisipasi dan kelembagaan dalam pembangunan. Pusat Pengembangan Masyarakat Agrikarya, 1987, 1–14.
Hilwatullisan. (2011). Lubang Resapan Biopori (Lrb) Pengertian Dan Cara Membuatnya Di Lingkungan Kita. Media Teknik, Vol. 8(No. 2), Hal. 1-11.
Hikmawan, M. D. (2017). Pluralisme Demokrasi Politik di Indonesia. Journal of Governance, 2(2), 223–247. https://doi.org/http://dx.doi.or g/10.31506/jog.v2i2.2678
Hikmawan, M. D., & Hidayat, R. (2016). Depoliticisation of Public Issue : Low Degree of Government ’ S Democratic Legitimacy. Journal of Governance, 1(1), 23–37. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.31506/jog.v1i1.1311
Hikmawan, M. D., Indriyany, I. A., & Mayrudin, Y. M. (2019). Environmental Movement Against Mining Exploration in Bojonegara Serang Banten. https://doi.org/https://doi.org/10.2991/icdesa-19.2019.57
Plastik, B. S. (n.d.). Mewujudkan desa kayuputih sebagai model desa hijau bebas sampah plastik. 4.
PROYEK AIR MINUM _ Konstruksi Jatiluhur 1 & Karian 2019. (n.d.).
Rao, U. (2019). Global cities. The Routledge Handbook of Transregional Studies, November, 188–196. https://doi.org/10.4324/97804 29438233-24