Pembangunan Pariwisata Kulon Progo Melalui Konsep Green Economy dan Blue Economy
Main Article Content
Abstract
The development of the tourism sector is carried out massively, because this sector is one of the biggest foreign exchange earners after oil palm in Indonesia. Each local government competes one another to improve in the competitiveness of its tourism sector, like Kulon Progo district. The massive development in this sector is feared to have environmental impacts. Environmental support in tourism development also needs concern. Green Economy and Blue Economy concept is expected to provide solutions both in terms of tourism industry or sustainable development for the tourism sector, because the environment becomes part of tourism development.
Downloads
Download data is not yet available.
Article Details
How to Cite
Wiratma, H. D. and Nurgiyanti, T. (2019) “Pembangunan Pariwisata Kulon Progo Melalui Konsep Green Economy dan Blue Economy”, Nation State: Journal of International Studies, 2(2), pp. 161-172. doi: 10.24076/NSJIS.2019v2i2.164.
Section
Research Article
References
Bambang, Sunaryo. (2013) Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata Konsep dan Aplikasi di Indonesia. Yogyakarta: Gava Media.
BPKP Kulonprogo. (2019) Profil Kulon Progo (Online). Tersedia di: http://www.bpkp.go.id/diy/konten/834/Profil-Kabupaten-Kulonprogo (Diakses: 23 Juni 2019).
Damanik Janianton. (2013) Pariwisata Indonesia Antara Peluang dan Tantangan.Yagyakarta: Pustaka Pelajar.
Jackson,R dan Sorensen,G. (2005) Pengantar Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Porter,G dan Brown, J.W. (1996) Global Environment Politics. Boulder: Westview Press.
Purnamasari, A.M. (2011) “Pengembangan Masyarakat untuk Pariwisata di Kampung Wisata Toddabojo Provinsi Sulawesi Selatan”, Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. 22 No. 1, hlm.49 – 64.
Rani, Faisyal & Cahyasari, Wulandari. (2015) “Motivasi Indonesia Dalam Menerapkan Model Kebijakan Blue Economy Masa Pemerintahan Joko Widodo”, Jurnal Transnasional, Vol. 7, No. 1.
Tourism Planning; An Integrated and Sustainable Development Approach, Van Nostrand Reinhold=Modul Mata Kuliah Pariwisata Berbasis Masyarakat Integrasi Masyarakat Lokal Dalam Perencanaan Destinasi Pariwisata, I Made Adikampana, Program Studi S1 Destinasi Pariwisata FAKULTAS PARIWISATA Universitas Udayana 2016.
Undang-undang No.17 tahun 2007.
BPKP Kulonprogo. (2019) Profil Kulon Progo (Online). Tersedia di: http://www.bpkp.go.id/diy/konten/834/Profil-Kabupaten-Kulonprogo (Diakses: 23 Juni 2019).
Damanik Janianton. (2013) Pariwisata Indonesia Antara Peluang dan Tantangan.Yagyakarta: Pustaka Pelajar.
Jackson,R dan Sorensen,G. (2005) Pengantar Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Porter,G dan Brown, J.W. (1996) Global Environment Politics. Boulder: Westview Press.
Purnamasari, A.M. (2011) “Pengembangan Masyarakat untuk Pariwisata di Kampung Wisata Toddabojo Provinsi Sulawesi Selatan”, Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. 22 No. 1, hlm.49 – 64.
Rani, Faisyal & Cahyasari, Wulandari. (2015) “Motivasi Indonesia Dalam Menerapkan Model Kebijakan Blue Economy Masa Pemerintahan Joko Widodo”, Jurnal Transnasional, Vol. 7, No. 1.
Tourism Planning; An Integrated and Sustainable Development Approach, Van Nostrand Reinhold=Modul Mata Kuliah Pariwisata Berbasis Masyarakat Integrasi Masyarakat Lokal Dalam Perencanaan Destinasi Pariwisata, I Made Adikampana, Program Studi S1 Destinasi Pariwisata FAKULTAS PARIWISATA Universitas Udayana 2016.
Undang-undang No.17 tahun 2007.